Polisi muda Berolahraga
Ditengah teriknya
sang surya yang menyinari bumi, seseorang diujung sana sedang
berjuang untuk hidup dan matinya demi lahirnya sang penerus baru
yang telah lama dinantikanya. Tepatnya pada jam 2:00 WITA ,hari senin tanggal, 10
desember 1998 akhirnya sang bayi lahir dengan selamat,tangisnya membuat seisi
rumah tak henti-hentinya mengucapkan “Alhamdulillah” sebagai ucapan rasa
syukurnya. Kini sang bayi mungil masih menangis,seakan tangisnya menjadi
pengganti sebuah kalimat yang belum dapat dia ucapkan secara fasih.
Siang itu suasana keluarga pak Jamaluddin dan ibu Najemiah menjadi
hangat dengan hadirnya anggota baru dikeluarga kecilnya itu,ibu bidan yang kala
itu membantu proses persalinan istri dari pak Jamaluddin menggendong
sang bayi dan diberikannya kepada ayahnya agar bisa mengazani sang bayi. Setelah
beberapa saat kemudian akhirnya sang bayi diberi nama Muhajirin yang
diberikan oleh sang ayah. Anak yang lahir dibarru dan dibesarkan oleh ayah yang
bekerja sebagai Petani dan Ibu yang sekarang menjadi PNS.
Setelah
beberapa tahun berlalu, Muhajirin yang disapa ririn kini tumbuh semakin besar,untuk pertama
kalinya ia menginjakkan kakinya di sebuah SD Impres lajari, hanya berselang 2 tahun yaitu saat ririn kelas
2 SD, ia dipindahkan dan menyelesaikan sekolah dasarnya di SD 07 Amaro. Di sekolah inilah Ririn pernah menjadi juara 3
sepak takraw antar kelas. Setelah lulus SD ia melanjutkan
pendidikannya di Smp Negeri 1 Barru. Dan sekarang ia melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 2 Barru , banyak organisasi yang ia keluti,
seperti OSIS, Pramuka, PMR, dan Romus. Ia juga pernah mewakili sekolah dalam
lomba karate di Suroako.